Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si, menunjukkan dukungan nyata untuk kemajuan universitas dengan mengirimkan dosen-dosen terbaik sebagai delegasi di The 2nd International Conference of International Islamic College Bangkok, Krirk University, Thailand. Upaya ini sejalan dengan visi beliau untuk membawa UIN Raden Fatah menjadi universitas unggul di Asia Tenggara. Konferensi yang diadakan pada 11 September 2024 ini mempertemukan akademisi dari berbagai negara, dan delegasi UIN Raden Fatah turut menjadi presenter dalam forum bergengsi tersebut.
Dua dosen UIN Raden Fatah, Muhamad Rahman Bayumi, M.E., dan Oki Sapitri Menghayati, M.E., dipercaya untuk mempresentasikan penelitian mereka. Muhamad Rahman Bayumi memaparkan paper berjudul “Transformation of Religious Moderation Values: An Exploratory Analysis of Gender Equality and Minority Issues”, yang mendalami pentingnya nilai moderasi beragama dalam menangani isu-isu kesetaraan gender dan minoritas. Sementara itu, Oki Sapitri Menghayati menyampaikan penelitian bertajuk “Accelerating Welfare Improvement through Home Renovation in Indonesia’s Remote Communities”, yang menekankan dampak renovasi rumah dalam meningkatkan kesejahteraan di komunitas terpencil di Indonesia.
Tidak hanya dihadiri oleh akademisi, konferensi ini juga menarik perhatian para diplomat, termasuk duta besar dari Mesir, Malaysia, Pakistan, Indonesia, dan Jepang. Kehadiran mereka memberikan dimensi diplomatik yang penting, menyoroti peran pendidikan dan penelitian dalam mempererat hubungan antar negara.
Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, Laos, Singapura, Brunei Darussalam, dan negara-negara lainnya. Delegasi UIN Raden Fatah Palembang memanfaatkan kesempatan ini untuk menjalin kemitraan baru dan memperkuat kolaborasi internasional dengan profesor dan cendekiawan dunia, sejalan dengan visi universitas untuk menjadi institusi yang berkelas dunia.
Partisipasi UIN Raden Fatah dalam konferensi ini tidak hanya memperkokoh reputasi akademik, tetapi juga membuka jalan menuju kerjasama strategis yang lebih luas di kawasan Asia Tenggara dan dunia.