Tingkatkan Mutu Pendidikan Melalui Akreditasi LAMEMBA, Workshop FEBI Sukses Digelar

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang menyelenggarakan kegiatan Workshop Pengisian Instrumen Akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA) pada Program Studi di lingkungan Fakultas.

LAMEMBA adalah Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi yang bertugas untuk melakukan proses Akreditasi untuk Program Studi di Bidang Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, yang diprakasai oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan Asosiasi Fakultas Ekonomi, dan Bisnis Indonesia (AFEBI).

Bertempat di Gedung Seminar Lantai 4 Gedung FEBI Kampus B UIN Raden Fatah Palembang pada Rabu (14/06/2023). Acara tersebut dihadiri Wakil Dekan I Dr. Rika Lidyah, S.E., M.Si., Ak, CA., CRA., CRP., Wakil Dekan II Dr. Titin Hartini, S.E., M.Si., CRA., CRP., Wakil Dekan III Nilawati, S.Ag., M.Hum., CRA., CRP., Kaprodi dan Sekprodi, Kabag, Kasubag, Dosen-Dosen serta Civitas Akademika FEBI UIN Raden Fatah Palembang.

“Sosialisasi akreditasi LAMEMBA ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dosen prodi dalam menyusun instrumen akreditasi di masa yang akan datang. Sehingga, semua Prodi di FEBI dapat meraih predikat akreditasi Unggul,” pesan Wakil Dekan I Dr. Rika Lidyah, S.E., M.Si., Ak, CA., CRA., CRP. saat memberikan sambutan mewakili Dekan FEBI.

Rika Lidyah menambahkan, sosialisasi ini sudah terencana sejak lama. Dosen FEBI membutuhkan tambahan informasi terkait akreditasi, karena akan terjadi perubahan akreditasi dari sebelumnya melalui BAN PT menjadi akreditasi LAMEMBA.

Workshop Akreditasi ini menghadirkan narasumber dari LAMEMBA yaitu Prof. Dr. Drs. Syahmardi Yacob, M.B.A.

Saat membuka pemaparannya, Syahmardi Yacob menyampaikan bahwa akreditasi LAMEMBA wajib dilakukan agar prodi bisa sampai ke tahapan akreditasi internasional. Sistem penjaminan mutu internal pun turut menjadi kunci utama dalam akreditasi yang dilakukan LAMEMBA.

Menurutnya, LAMEMBA tidak hanya berkutat khusus pada akreditasi, tetapi juga mendorong prodi di suatu perguruan tinggi untuk lebih berkualitas. “Dulu saat dibawah BAN PT instrumen akreditasi antara prodi pendidikan dengan non pendidikan disamakan, namun dengan LAMEMBA dibedakan. Sehingga suatu prodi kualitasnya semakin terjamin,” jelasnya.

Syahmardi Yacob melanjutkan, ada perbedaan mendasar antara asesmen BAN-PT dan LAMEMBA. Kalau BAN-PT sifatnya kuantitatif, sedangkan LAMEMBA kualitatif sehingga hal tersebut dapat menjadi acuan dalam rangka memajukan lembaga. Selain itu asesor juga menyampaikan akan melakukan asesmen pada Dokumen Kinerja Program Studi (DKPS) yang berisi indikator kinerja yang mencerminkan pemenuhan atau pelampauan standar nasional pendidikan tinggi.

Pada sesi diskusi/tanya jawab, sekitar 5 peserta mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan tatacara dan substansi pengisian Instrumen Akreditasi LAMEMBA. Pada workshop ini juga disampaikan tentang timeline kegiatan pengisian Instrumen Akreditasi LAMEMBA kepada prodi-prodi.

Terakhir, kegiatan workshop ini ditutup dengan Doa dan Foto bersama oleh Narasumber dan semua peserta yang hadir, penyerahan sertifikat penghargaan kepada narasumber, serta Wakil Dekan I menekankan bahwa tindaklanjut workshop ini harus dapat dijalankan secara konkrit dan dalam rangka mewujudkan diperolehnya peringkat akreditasi FEBI menjadi unggul.(A.P.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *